Total Tayangan Halaman

Rabu, 26 Januari 2011

Hidup

Definisi “kehidupan” masih belum jelas dalam dunia ilmu pengetahuan. Meskipun terkesan mudah membedakan hidup dan mati, beberapa tahun belakangan ini alam telah memberikan para peneliti banyak contoh yang menantang batasan organik. 
Biologi klasik menentukan kategori “hidup” dengan melihat perkembangan dan pertumbuhan, respon terhadap rangsangan lingkungan, reproduksi tanpa bantuan eksternal, dan konsumsi energi. Tetapi meskipun parameter diatas sepertinya mengilustrasikan hidup yang kita kenali ini dengan sempurna, karakter tersebut juga dimiliki oleh banyak fenomena atau obyek fisik yang umumnya dikenal dengan ”kimiawi.”
Salah satu contoh dari paradoks diatas adalah kristal yang bertumbuh, berkembang biak, mengonsumsi energi, dan responsif terhadap lingkungan. Tetapi, ilmu pengetahuan hingga saat ini belum mengenali kristal sebagai benda hidup. Di sisi lain, semua mengakui bahwa binatang yang steril, secara fisik tidak mampu berkembang biak, tetapi adalah mahluk hidup. Secara teknis, semua juga mengerti bahwa api membutuhkan bahan bakar sebagai energi dan bisa menyebar luas.
“Semua proses kimiawi spontan memerlukan energi, baik itu hidup atau tidak,” kata Steven Benner, ahli antrobiologi dari Florida University, yang juga punya teori tentang subyek kehidupan, dalam artikelnya Defining Life di Astrobiology Magazine.
Bagi ilmu pengetahuan tidaklah mudah untuk memahami arti kehidupan karena sangkut pautnya dengan masalah filosofis, seperti ada tidaknya kehidupan di planet lain.
Tetapi sepertinya masih ada jalan sederhana untuk mengidentifikasi kehidupan, faktor umum yang dimiliki semua mahluk hidup yang sepertinya memiliki energi misterius bernama “kehidupan”: adalah DNA. Banyak orang percaya mereka telah menemukan jawaban sejuta dolar dalam molekul yang kompleks dan luar biasa ini.
Menurut artikel di Astrobiologi Magazine, Dr. Benton Clark dari Universitas Colorado, NASA dan perusahaan teknologi Lockheed Martin mengatakan ada 102 karakter benda hidup yang bisa dilihat. Clark menciptakan definisi hidup dengan tiga kualitas: “Bertambah banyak, dan menggunakan energi. Fungsi ini memungkinkan seperangkat instruksi tertanam didalam organisme.” Seperangkat instruksi itu adalah DNA dan RNA, mayoritas ada dalam sel kita.
Tetapi menurut Clark, kriteria ini tidak spesifik. Membatasi diri kita sendiri pada DNA dan RNA sebagai prasyarat hidup adalah sama dengan mengenali satu bentuk kehidupan di alam semesta, yaitu kehidupan yang berhubungan dengan karbon. Mungkin saja ada kehidupan yang berdasarkan material non organik, yaitu tidak berhubungan dengan karbon. Sebagian ilmuwan berteori bahwa kehidupan mungkin bisa berdasarkan silikon, elemen dalam tabel periodik di dekat karbon.
Teori lainnya berdasarkan Second Law of Thermodynamics bahwa alam semesta selalu acak atau tidak beraturan, mengatakan bahwa sistem kehidupan adalah bersifat lokal dimana ada peningkatan terus menerut secara teratur tanpa intervensi eksternal. Ini mungkin adalah jalan yang paling aman pada saat ini untuk mendefinisikan kehidupan. Tetapi karena batasan pengetahuan kita terhadap alam semesta, mungkin kita harus merubah konsep kita secara radikal. (Leonardo Vintini/The Epoch Times/rob)